Delegasi Mahasiswa Matematika KKN Kebangsaan USK Melakukan Sosialisasi Kesehatan dan Pendidikan di Perbatasan Indonesia-Malaysia
Bengkayang – Salah satu delegasi mahasiswa Universitas Syiah Kuala melakukan berbagai jenis pengabdian guna menjalankan program-program kerja di desa penempatan guna memajukan taraf pendidikan dan kesehatan di perbatasan negeri. Ia adalah Rahma Dhiyaa Sausan, mahasiswa Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Syiah Kuala yang ditempatkan di Desa Sekida, Kecamatan Jagoi Babang, Kabupaten Bengkayang. Berawal dari memahami kurangnya minat melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi, ia berusaha melakukan pendekatan secara personal kepada pemuda/i desa setempat. Tidak hanya itu, bersama anggota kelompok lainnya ia mengajak pemuda/i untuk memahami makna pendidikan melalui penayangan film motivasi pendidikan, story telling kehidupan perkuliahan, dan mensosialisasikan berbagai jenis beasiswa yang dapat diajukan guna menunjang proses pendidikan di perguruan tinggi.
Selain melakukan pendekatan terhadap pemuda/i desa setempat, ia bersama sembilan mahasiswa dari berbagai daerah lainnya juga melakukan pengajaran di berbagai sekolah dasar dan sekolah menengah pertama di desa tersebut. Alhasil, semangat yang timbul dengan adanya dorongan baru dari mahasiswa membuat anak-anak di desa tersebut semakin semangat bersekolah dan bercita-cita setinggi-tingginya. Mengingat juga dengan adanya keterbatasan akses informasi, masih banyak anak-anak yang hanya mengetahui bahwa cita-cita hanya ada guru, polisi, dokter, dan tentara. Maka dari itu, mahasiswa-mahasiswa tersebut melakukan berbagai pendekatan lainnya untuk memberikan pemahaman terkait dunia pekerjaan dan dapat bercita-cita sesuai kemampuan dan hobi setiap anak.
Adapun dalam bidang kesehatan, saat melakukan kunjungan di salah satu RT tertinggal yang memiliki jarak yang cukup jauh jika dibandingkan dengan RT lainnya, ia memahami bahwa akses kesehatan pun sangat terbatas. Tidak ada dokter ataupun perawat yang tinggal di desa tersebut, sehingga masyarakat yang membutuhkan perawatan medis harus berjalan sejauh 10 km dengan jarak yang cukup terjal. Di desa tersebut lah Sausan, mahasiswa matematika yang memiliki background di bidang kesehatan, mencoba melakukan sosialisasi terhadap pencegahan dan penanganan stunting serta sosialisasi makanan asupan gizi yang seimbang bagi anak dan ibu hamil. Berdasarkan materi yang telah disampaikan oleh BKKBN saat pembekalan, ia menjelaskan berbagai detail informasi guna menambah wawasan dan kesadaran masyarakat terhadap kesehatan, khususnya stunting.
“Saya memang bukan mahasiswa di bidang kesehatan, begitu pula dengan teman kelompok kami tidak ada yang berasal dari prodi kesehatan. Namun, berbekal dengan ilmu-ilmu yang pernah saya geluti sebelumnya dan pembekalan dari BKKBN, saya berusaha menyampaikan materi yang berkaitan dengan penanganan dan pencegahan stunting serta pola asuh gizi pada anak dan ibu hamil”, tutur Sausan.
Setelah beberapa program kerja berhasil dilakukan dengan baik, mahasiswa anggota kelompok 48 Desa Sekida ingin melakukan pendakian di salah satu tempat wisata yang ada di desa, yaitu Gunung Adan. Namun, setelah melihat kondisi yang ada, ia bersama teman-teman lainnya mengajak para Orang Muda Katolik (OMK) desa setempat untuk melakukan pembersihan track pendakian Gunung Adan dan memperbaiki tiang wisata di puncak gunung tersebut. Kegiatan yang dilakukan di sore hari tersebut diakhiri dengan pengibaran bendera merah putih di puncak Gunung Adan dan pawai Bendera Merah Putih dalam rangka memeriahkan peringatan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia ke-78.